BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Belakangan ini di indonesia telah marak
dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai peredaran mobil murah yang di
khususkan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas. Mengenai pernyataan dari Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) yang memastikan kebijakan mengenai produksi mobil
murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) pasti akan dikeluarkan
pemerintah. Kebijakan tersebut banyak
mengundang pro dan kontra dari pejabat dalam negri maupun masyarakat itu
sendiri.
Pemerintah mempunyai alasan
tersendiri soal latar belakang meluncurkannya kebijakan mobil murah dan ramah
lingkungan. Yang Salah satunya adalah dalam rangka mencegah impor mobil sejenis
terkait dengan ASEAN Free Trade Agreement 2015. Mobil LCGC ini telah di
perkenalkan oleh 2 produsen ternama di indonesia yaitu astra Daihatsu motor dan
Toyota astra motor .
Akan tetapi dari keputusan yang
telah di keluarkann oleh pemerintah tersebut ada yang berdampak positif dan
negatif. Apalagi untuk daerah ibu kota ini seperti DKI Jakarta. Inilah alasan
saya untuk mengulas lebih lanjut tentang peredaran mobil murah di Indonesia.
1.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
dibuat maka dapat diambil beberapa
masalah, yaitu :
1. Apa tanggapan pemerintah?
2. Dampak apa yang akan terjadi?
3. Mengapa terjadi pro dan kontra?
4. Apa solusinya?
2.
Tujuan dan manfaat Penulisan
a. Tujuan
Agar
kita dapat mengetahui sebab, akibat dan solusi dari masalah ini.
b. Manfaat
Semoga
dalam pembahasan ini dapat di mengerti oleh banyak pihak dan masalah tentang
keberadaan mobil murah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tanpa ada salah
satu pihak yang merasa di rugikan.
3.
Metode
dan Teknik penelitian
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode
studi dokumenter. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
studi pustaka , pada metode ini penulis membaca artikel dan tanggapan dari para
tokoh yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan
masalah mobil murah.
4.
Sistematika
Penulisan
Pada karya ilmiah ini, penulis akan
mejelaskan hasil penelitian dari internet dimulai dari bab pendahuluan. Bab ini
meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan serta sistematika
penulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
Aturan soal
mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) telah keluar. Ada
kekhawatiran dengan keluarnya aturan ini memicu semakin menyeruaknya kendaraan
roda empat dan berimbas kepada kemacetan di kota-kota besar. Tanggapan dari
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian
Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, sejatinya masyarakat tidak perlu
khawatir dengan potensi kemacetan yang akan ditimbulkan. Pasalnya, menurut
Budi, penjualan mobil ini tak hanya dijual di wilayah perkotaan saja.
Dari tanggapan tersebut dan mengenai
kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah berdampak positif dan negatif .
berikut ulasannya :
Dampak positif
-
Kebijakan LCGC akan
mendorong pertumbuhan industri automotif tanah air. Sampai triwulan III tahun ini industri alat
angkut (automotif) telah tumbuh sebesar 7,52%. Sementara, Data Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, selama kurun
Januari hingga November 2012 mobil merek Jepang tetap menguasai pasar automotif
Indonesia.
-
Mencegah timbulnya
import mobil dari luar negri dengan adanya AFTA akan memicu semangat untuk
memproduksi mobil buatan negri sendiri.
-
Program mobil murah dan
ramah lingkungan dapat mendatangkan investasi hingga 3,5 miliar dollar AS Rp.
38,5 triliun lebih apabila dihitung
dengan kurs Rp. 11.000.-
-
Menurut MS Hidayat LCGC ini memberikan kesempatan
kepada masyarakat kecil untuk bisa mempunyai mobil sendiri.
Dampak negatif
-
Perlu kita perhatikan juga bahwa
kebijakan mobil murah ini akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara
dengan melonjaknya penggunaan BBM bersubsidi. Tahun ini saja penggunaan BBM
bersubsidi mencapai 50 juta kilo liter dari rencana 46 juta kilo liter sehingga
akan menjebol APBN akibat penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat. Bagaimanapun
program mobil murah dan ramah lingkungan ini bertolak belakang dengan semangat
penghematan penggunaan BBM.
-
Nilai investasi yang
telah dibahas sebelumnya tidak sebanding dengan kerugian ekonomi yang
diakibatkan oleh kemacetan yang semakin parah.
Terjadinya pro dan kontra karena dari
adanya dampak positif dan negatif tersebut. Masyarakat yang pro adalah
masyarakat yang mendukung adanya kebijakan mobil murah di indonesia agar segera
dilaksanakan. Pasalnya, daya beli masyarakat akan semakin tinggi dan didukung dengan
harga mobil yang murah.
Masyarakat yang kontra adalah masyarakat yang merasa keberatan dengan
adanya kebijakan yang dikeluarkan tentang adanya mobil murah ini. Alasan yang paling kuat adalah masyarakat
sangat khawatir jika akan banyak kendaraan roda dua beralih ke kendaraan roda
empat yang akan mengakibatkan kemacetan di ibu kota.
Adapun jika pemerintah tetap ingin
mengeluarkan kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan ini, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi agar kebijakan ini tidak memicu berbagai masalah
baru, antara lain :
-
Menambah dan
memperbaiki infrastruktur baik jalanan maupun fasilitas pendukung lainnya.
-
Perbaikkan manajemen
traffik serta ketegasan dalam menegakkan aturan dalam berlalu-lintas.
-
Program konversi BBG
yang selama ini dihimbaukan pemerintah sebaiknya segera direalisasikan secara
bertahap jangan hanya himbauan semata.
-
Produk murah yang ramah
lingkungan ini selain dipasarkan di dalam negri sebaiknya dibarengi dengan
eksport baik mobilnya maupun spare part lainnya.
BAB III
PENUTUP
III.I
Kesimpulan
Sebenarnya adanya mobil murah ini
bukanlah solusi terbaik untuk menghadapi persaingan pasar bebas. Karena di
indonesia ini untuk fasilitas infrastruktur baik jalan, rambu-rambu lalu-lintas
,dan angkutan umum yang digunakkan untuk memfasilitasi masyarakat sangatlah
minim. Jika diantara pemerintah atau masyarakat tidak ada kesepakatan yang
jelas maka permasalahan mengenai mobil murah ini tidak akan terselesaikan.
Karena sudah terlanjur disetujui kebijakkannya dan produksinya sudah dimulai,
maka pihak-pihak yang kontra dalam hal ini sepeti bapak Gubernur DKI Jakarta
(Jokowi) mulailah menerapkan kebijakan-kebijakan baru seperti untuk sistem plat
nomor ganjil genap dan ERP untuk jalan-jalan protokol.
III.II
Saran
Menurut saya pribadi, solusinya adalah segera membangun
infrastruktur yang baik dan merata di seluruh indonesia serta didukung dengan
transportasi umum yang mampu untuk mencukupi kebutuhan yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang tinggal di ibu kota ini. Dengan terpenuhinya kebutuhan akan
transportasi umum yang baik dan nyaman tentunya masyarakat akan beralih menggunakan transportasi umum dan dapat dipastikan
tidak ada lagi kata “macet”.
REFERENSI
1.
Seputar indonesia pagi