welcome

Selasa, 15 Oktober 2013

BAHASA INDONESIA 2


BAB I
PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
Belakangan ini di indonesia telah marak dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai peredaran mobil murah yang di khususkan untuk masyarakat kalangan menengah ke atas. Mengenai pernyataan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang memastikan kebijakan mengenai produksi mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) pasti akan dikeluarkan pemerintah. Kebijakan tersebut banyak mengundang pro dan kontra dari pejabat dalam negri maupun masyarakat itu sendiri.
Pemerintah mempunyai alasan tersendiri soal latar belakang meluncurkannya kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan. Yang Salah satunya adalah dalam rangka mencegah impor mobil sejenis terkait dengan ASEAN Free Trade Agreement 2015. Mobil LCGC ini telah di perkenalkan oleh 2 produsen ternama di indonesia yaitu astra Daihatsu motor dan Toyota astra motor .
Akan tetapi dari keputusan yang telah di keluarkann oleh pemerintah tersebut ada yang berdampak positif dan negatif. Apalagi untuk daerah ibu kota ini seperti DKI Jakarta. Inilah alasan saya untuk mengulas lebih lanjut tentang peredaran mobil murah di Indonesia.

1.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dibuat maka  dapat diambil beberapa masalah, yaitu :
1.      Apa tanggapan pemerintah?
2.      Dampak apa yang akan terjadi?
3.      Mengapa terjadi pro dan kontra?
4.      Apa solusinya?


2.     Tujuan dan manfaat Penulisan
a.      Tujuan
Agar kita dapat mengetahui sebab, akibat dan solusi dari masalah ini.
b.      Manfaat
Semoga dalam pembahasan ini dapat di mengerti oleh banyak pihak dan masalah tentang keberadaan mobil murah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tanpa ada salah satu pihak yang merasa di rugikan.

3.     Metode dan Teknik penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode studi dokumenter. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka , pada metode ini penulis membaca artikel dan tanggapan dari para tokoh yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah mobil murah.
4.     Sistematika Penulisan

Pada karya ilmiah ini, penulis akan mejelaskan hasil penelitian dari internet dimulai dari bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan serta sistematika penulisan.


BAB II
PEMBAHASAN

Aturan soal mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) telah keluar. Ada kekhawatiran dengan keluarnya aturan ini memicu semakin menyeruaknya kendaraan roda empat dan berimbas kepada kemacetan di kota-kota besar. Tanggapan dari Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, sejatinya masyarakat tidak perlu khawatir dengan potensi kemacetan yang akan ditimbulkan. Pasalnya, menurut Budi, penjualan mobil ini tak hanya dijual di wilayah perkotaan saja.

Dari tanggapan tersebut dan mengenai kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah berdampak positif dan negatif . berikut ulasannya :                   
Dampak positif
-         Kebijakan LCGC akan mendorong pertumbuhan industri automotif tanah air.  Sampai triwulan III tahun ini industri alat angkut (automotif) telah tumbuh sebesar 7,52%. Sementara, Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, selama kurun Januari hingga November 2012 mobil merek Jepang tetap menguasai pasar automotif Indonesia.
-         Mencegah timbulnya import mobil dari luar negri dengan adanya AFTA akan memicu semangat untuk memproduksi mobil buatan negri sendiri.
-         Program mobil murah dan ramah lingkungan dapat mendatangkan investasi hingga 3,5 miliar dollar AS Rp. 38,5 triliun  lebih apabila dihitung dengan kurs Rp. 11.000.-
-         Menurut  MS Hidayat LCGC ini memberikan kesempatan kepada masyarakat kecil untuk bisa mempunyai mobil sendiri.
Dampak negatif
-          Perlu kita perhatikan juga bahwa kebijakan mobil murah ini akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara dengan melonjaknya penggunaan BBM bersubsidi. Tahun ini saja penggunaan BBM bersubsidi mencapai 50 juta kilo liter dari rencana 46 juta kilo liter sehingga akan menjebol APBN akibat penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat. Bagaimanapun program mobil murah dan ramah lingkungan ini bertolak belakang dengan semangat penghematan penggunaan BBM.
-         Nilai investasi yang telah dibahas sebelumnya tidak sebanding dengan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh kemacetan yang semakin parah.
Terjadinya pro dan kontra karena dari adanya dampak positif dan negatif tersebut. Masyarakat yang pro adalah masyarakat yang mendukung adanya kebijakan mobil murah di indonesia agar segera dilaksanakan. Pasalnya, daya beli masyarakat akan semakin tinggi dan didukung dengan harga mobil yang murah.
Masyarakat yang kontra adalah masyarakat yang merasa keberatan dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan tentang adanya mobil murah ini.  Alasan yang paling kuat adalah masyarakat sangat khawatir jika akan banyak kendaraan roda dua beralih ke kendaraan roda empat yang akan mengakibatkan kemacetan di ibu kota.

Adapun jika pemerintah tetap ingin mengeluarkan kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kebijakan ini tidak memicu berbagai masalah baru, antara lain :
-         Menambah dan memperbaiki infrastruktur baik jalanan maupun fasilitas pendukung lainnya.
-         Perbaikkan manajemen traffik serta ketegasan dalam menegakkan aturan dalam berlalu-lintas.
-         Program konversi BBG yang selama ini dihimbaukan pemerintah sebaiknya segera direalisasikan secara bertahap jangan hanya himbauan semata.
-         Produk murah yang ramah lingkungan ini selain dipasarkan di dalam negri sebaiknya dibarengi dengan eksport baik mobilnya maupun spare part lainnya.





BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Sebenarnya adanya mobil murah ini bukanlah solusi terbaik untuk menghadapi persaingan pasar bebas. Karena di indonesia ini untuk fasilitas infrastruktur baik jalan, rambu-rambu lalu-lintas ,dan angkutan umum yang digunakkan untuk memfasilitasi masyarakat sangatlah minim. Jika diantara pemerintah atau masyarakat tidak ada kesepakatan yang jelas maka permasalahan mengenai mobil murah ini tidak akan terselesaikan. Karena sudah terlanjur disetujui kebijakkannya dan produksinya sudah dimulai, maka pihak-pihak yang kontra dalam hal ini sepeti bapak Gubernur DKI Jakarta (Jokowi) mulailah menerapkan kebijakan-kebijakan baru seperti untuk sistem plat nomor ganjil genap dan ERP untuk jalan-jalan protokol.
III.II Saran
Menurut saya pribadi,  solusinya adalah segera membangun infrastruktur yang baik dan merata di seluruh indonesia serta didukung dengan transportasi umum yang mampu untuk mencukupi kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di ibu kota ini. Dengan terpenuhinya kebutuhan akan transportasi umum yang baik dan nyaman tentunya masyarakat akan beralih  menggunakan transportasi umum dan dapat dipastikan tidak ada lagi kata “macet”.

REFERENSI
1.      Seputar indonesia pagi