welcome

Kamis, 05 April 2012

ivestasi dan upaya-upaya guna membantu memenuhi dana investasi


Pentingnya investasi dan upaya-upaya  guna membantu memenuhi kebutuhan investasi

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di indonesia,terkumulnya modal dan sumber daya sebagai investasi,menduduki peran yang sangat penting.bagaimana kita melakukan pembangunan jika dana tidak tersedia atau tidak mencukupi ?
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mendapatkan dana investasi dari masyarakat .Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran/biaya rutin pemerintah.Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus menerus mengandalkan tabungan pemerintah tersebut.
Perlu di lakukan upaya upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan.
upaya upaya tersebut adalah :
a.) Lebih mengembangkan komoditi non migas,sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri,untuk menunjang langkah ini perlu di usahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan di ekspor tersebut.
b .) Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak,serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
c .)   Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi penanam modal asing,sehingga semakin banyak PMA yang masuk ke indonesia.
d .)   Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan,terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah agar mereka secepatnya dapat sejalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

sumber daya manusia


Sistem mata pencaharian

Negara indonesia adalah negara agraris yaitu : negara yang mata pencaharian penduduknya berasal dari bertani . Di negara Indonesia mata pencaharian pokoknya berasal dari bertani . ada 2 macam corak yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alamnya :

 yang pertama memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.

Selain  pencahariaan pokoknya berasal dari bertani , ada juga yang berasal dari perternakan ,menjadi nelayan ,dari bidang peindustrian ,perdagangan ,pariwisata karna di indonesia ini mempunyai banyak pulau yang indah untuk di kunjungi ,transportasi dan jasa ,dsb.

SUMBER DAYA MANUSIA

Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi
Provinsi
Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun
1971-1980
1980-1990
1990-2000
Nanggroe Aceh Darussalam
2.93
2.72
1.46
Sumatera Utara
2.6
2.06
1.32
Sumatera Barat
2.21
1.62
0.63
R i a u
3.11
4.3
4.35
J a m b i
4.07
3.4
1.84
Sumatera Selatan
3.32
3.15
2.39
B e n g k u l u
4.39
4.38
2.97
L a m p u n g
5.77
2.67
1.17
Kep. Bangka Belitung
0.97
DKI Jakarta
3.93
2.42
0.17
Jawa Barat
2.66
2.57
2.03
Jawa Tengah
1.64
1.18
0.94
DI Yogyakarta
1.1
0.57
0.72
Jawa Timur
1.49
1.08
0.7
Banten
3.21
B a l i
1.69
1.18
1.31
Nusa Tenggara Barat
2.36
2.15
1.82
Nusa Tenggara Timur
1.95
1.79
1.64
Kalimantan Barat
2.31
2.65
2.29
Kalimantan Tengah
3.43
3.88
2.99
Kalimantan Selatan
2.16
2.32
1.45
Kalimantan Timur
5.73
4.42
2.81
Sulawesi Utara
2.31
1.6
1.33
Sulawesi Tengah
3.86
2.87
2.57
Sulawesi Selatan
1.74
1.42
1.49
Sulawesi Tenggara
3.09
3.66
3.15
Gorontalo
1.59
Maluku
2.88
2.79
0.08
Maluku Utara
0.48
Papua
2.67
3.46
3.22
INDONESIA
2.31
1.98
1.49
Catatan : Tidak Termasuk Timor Timur
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995

Persebaran Penduduk di Indonesia
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk :
1) Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2) Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
4) Sumber air
5) Perhubungan atau transportasi


Info

Karakteristik Tenaga Kerja Indonesia

Angkatan kerja Indonesia sangat besar, lapangan kerja terbatas, tingkat partisipasi kerja menurun dan struktur pasar tenaga kerja di Indonesia pun berubah relatif cepat. Hal ini mengakibatkan tingkat pengangguran di Indonesia menjadi semakin tinggi
Indonesia sebagai Negara yang besar tentunya memiliki angkatan kerja yang sangat besar. Lalu,struktur pasar tenaga kerja di Indonesia pun berubah relatif cepat.
Table 1. Karakteristik Dasar Ketenagakerjaan Indonesia (1997 รข€“ 2010)
Populasi & Angkatan Kerja
1997
2001
2004
2007
2010
Pendudukan ≥ 15 Thn (jutaan)
135,07
144,03
153,92
164,12
172,07
Angkatan Kerja (jutaan)
89,60
98,81
103,97
109,94
116,53
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
66,3%
68,6%
67,6%
67%
67,7%
Bekerja   (jutaan)
85,41
90,81
93,72
99,93
108,21
Tingkat Partisipasi Kerja (TPK)
95,3%
91,9%
90,1%
90,9%
92,9%
Pengangguran Terbuka (jutaan)
4,19
8,00
10,25
10,01
8,32
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 
4.70%
8.10%
9.90%
9.10%
7.10%
Setengah Pengangguran (Jutaan)





(0* Jam/Minggu)
1,69
2,48
2,27
2,35
2,49
( 1 - 14 Jam/Minggu) 
5,95
4,28
4,24
5,22
5,78
  (15 - 24 Jam/Minggu)
11,34
10,05
9,80
9,98
12,48
 (24 - 34 Jam/Minggu)
14,65
13,40
13,91
14,17
15,01
Angkatan kerja Indonesia selama 1997 - 2010 tumbuh sebesar 26,13% dengan rata-rata pertumbuhan 2,01% /tahun. Tingkat partisipasi angkatan kerja juga mengalami sedikit kenaikan, dari 66,3% tahun 1997 menjadi 67,7% tahun 2010. Kenaikan jumlah angkatan kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sedang pertumbuhan penduduk yang bekerja selama periode tersebut mencapai sekitar 23,2% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,78% /tahunnya.
Tingkat partisipasi kerja tahun 1996, setahun sebelum krisis ekonomi mencapai 94,9%, sedang tingkat pengangguran mencapai 5,1%. Saat krisis ekonomi berlangsung, tingkat partisipasi kerja terus mengalami penurunan hingga mencapai 88,8%, sebaliknya tingkat penggangguran terbuka meningkat mencapai 11,2% tahun 2005. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat table dibawah ini.
Table 2. Trend Pengangguran 2000 รข€“ 2010 (juta)

 

Secara perlahan tingkat partisipasi kerja kemudian kembali meningkat hingga mencapai 92,86% seiring menurunnya tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 7,1% pada tahun 2010.
Pengertian tingkat partisipasi kerja sebesar 92,86% disini menunjukkan bahwa setiap 100 orang yang aktif di pasar kerja, 93 di antaranya bekerja, sementara 7 sisanya merupakan pencari kerja alias (menganggur). Situasi ini menyebabkan pengangguran selalu ditemukan dalam pasar kerja.

SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
.: Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas:
1. pendidikan formal,
2. nonformal, dan
3. informal.

Jalur Pendidikan Formal
Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. pendidikan dasar,
2. pendidikan menengah,
3. dan pendidikan tinggi.

Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan